Soal Video Viral Dugaan Pemangkasan Dana Hibah, Ini Penjelasan Ketua LPPM Uniba
KONTRASBANTEN.COM, SERANG - Mulai ramai kembali di media sosial Tiktok, Salah satu universitas swasta Di kota Serang, provinsi Banten, Akhir akhir ini menjadi perbincangan publik setelah video viral yang di unggah oleh akun tiktok @novie_bule9 https://vt.tiktok.com/ZSjfVWa1W/ soal dugaan pemotongan dana hibah yang di unggah sekitar akhir bulan Oktober lalu kini jadi perhatian publik.
Pasalnya dalam video viral tersebut, bernarasikan dugaan pemangkasan dana hibah DRTPM tahun 2024 diduga oleh rektor nya sendiri.
"Delapan Puluh Satu dosen yang menerima dana hibah ini, masing-masing di pangkas 20% dari total yang mereka dapatin oleh rektor Uniba sendiri"Ungkap oleh pengunggah video tersebut.
Di video tersebut juga pengunggah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Masalah benar apa tidaknya masalah ini w juga belum tau ya, karena w juga baru dapet informasi dari salah satu orang Uniba nya sendiri. Karena adanya informasi ini maka w sebagai aktivis maka meminta kepada KPK dan Aparat Penegak Hukum agar segera melakukan penyelidikan menindaklanjuti informasi tersebut ". Ungkapnya.
Sementara itu Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bina Bangsa (UNIBA) Jaka Wijayakusuma saat ditemui diruanganya Selasa (12/11/2024) mengatakan, dirinya membantah kebenaran atas unggahan video tiktok yang viral tersebut.
"Berita yang di video tiktok tersebut yang menyatakan 20% potongan itu tidak benar. Itu Hoax" Ungkapnya.
Ia juga membantah adanya statement dimana dirinya meminta uang sekitar satu juta rupiah Rp 1.000.000 Kepada setiap Tim penerima dana hibah DRTPM tahun 2024.
"Ya kemudian Ada statement yang menyatakan saya minta satu juta per tim itu jelas sangat sangat hoax tidak benar. Kemudian yang ketiga terkait bu keuangan yang menyampaikan menyindir nyindir tim hibah untuk memberikan uang gitu ya itu juga sama tidak benar itu 100% tidak benar atau hoax ya kami di lppm siap membuktikan" jelasnya.
Lanjut Jaka Wijayakusuma juga menjelaskan bahwa dana hibah DRTPM tahun 2024 ini mendapatkan dana hibah kurang lebih sekitar 2 miliar rupiah untuk 43 Tim.
"Keseluruhannya hampir Dua (2) Miliar lebih,40 tim bed 1, 3 tim itu bed 2 jadi 43 tim, jumlah dosennya itu kurang lebih 81" Tuturnya.
Ia juga menjelaskan dana hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek untuk para dosen tersebut digunakan untuk pelaksanaan proposal.
"Ini yang harus diluruskan, itu dana untuk pelaksanaan proposal, adapun klo ada sisanya baru dibagi itupun dibagi tiga di bagi 4 kalo ada sisa". tuturnya.
Lanjut ia juga membantah meminta uang satu juta rupiah kepada tim dan ia juga merasa salut kepada peraih dana hibah yang kompak mau berbagi dan ia membantah atas pemotongan.
"Kemaren tuh saya tantang, kalo memang ngasih yang gak seberapa itu jadi masalah, ngomong ke saya, saya balikin tapi jangan bilang saya minta satu juta per tim. Tapi saya salutnya ya itu temen temen peraih hibah itu kompak masih mau berbagi. Kalo mereka ngasih itu kita konversikan kegiatan kegiatan ngobrol dan workshop. Tapi kalo 20% dan minta satu juta per tim ya allah.., pak rektor motong 20% gak ada , parah itu hoax banget". Ungkapnya.